SEBUAH tragedi langka mengguncang pedesaan di Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara pada Sabtu (5/7/2025) sore.
Seorang warga berinisial LN, 63 tahun, yang sehari sebelumnya dilaporkan hilang, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kebun miliknya.
Tubuhnya utuh ditemukan di dalam perut seekor ular piton raksasa dengan panjang mencapai delapan meter.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Efisiensi Komponen Akomodasi Dorong Penurunan BPIH 2026
Manfaat Press Release Berbayar untuk Publikasi Cepat dan Reputasi Bisnis
Hallo Media Network Luncurkan Hallomakassar.com, Portal Berita Lokal Nasional

SCROLL TO RESUME CONTENT
Peristiwa mengejutkan ini pertama kali disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Selatan melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Laode Risawal.
“Korban ini ditemukan warga sudah ditelan ular, kesehariannya memang bekerja sebagai petani,” ungkap Laode Risawal, (6/7/2025).
Warga semula hanya curiga ketika melihat seekor ular besar dengan perut menggembung di sekitar kebun korban.
Baca Juga:
Krisis Air dan Api di Tanah Borneo, Ekosistem Kalimantan Kian Terancam
DPR Desak Pemerintah Tindak Perusahaan Nakal Pelaku Oplosan Beras Premium
Karena ukurannya yang tidak wajar dan pergerakannya yang lambat, warga memutuskan untuk membunuh ular tersebut.
Ketika perut ular dibelah, jasad LN terlihat jelas, masih utuh dalam balutan pakaian kerjanya.
“Awalnya warga curiga, ular itu perutnya besar sekali dan seperti baru menelan sesuatu,” lanjut Laode Risawal.
Jenazah LN kemudian dievakuasi oleh BPBD bersama warga ke rumah duka untuk disemayamkan.
Baca Juga:
Sektor Keuangan Tetap Jadi Pilihan Utama di Tengah Koreksi Pasar
CSA Index Juni 2025 Perkuat Harapan Menuju IHSG di Atas 7.500 Tahun Ini
Kasus Serupa Ular Memangsa Manusia Pernah Terjadi di Indonesia Sebelumnya
Fenomena ular piton memangsa manusia memang sangat jarang terjadi, meski bukan yang pertama di Indonesia.
Di beberapa wilayah hutan tropis Indonesia, kasus serupa pernah terekam dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2017 silam, seorang petani sawit di Mamuju, Sulawesi Barat, juga ditemukan tewas di dalam perut ular piton sepanjang tujuh meter.
Kejadian serupa juga pernah menimpa seorang wanita di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, pada 2022.
Ahli herpetologi Universitas Indonesia, Dr. Arya Pratama, menjelaskan bahwa ular piton raksasa memang memiliki kemampuan menelan mangsa sebesar tubuh manusia dewasa.
“Piton (Python reticulatus) memiliki ligamen rahang yang sangat lentur dan otot yang kuat untuk menelan mangsa besar,” jelas Arya.
Meski begitu, peristiwa ular memakan manusia biasanya terjadi ketika mangsa berada sendirian di area yang sepi dan jauh dari pemukiman.
Ular juga hanya melakukan serangan ketika merasa terancam atau lapar setelah lama tidak menemukan mangsa yang lebih mudah.
Menurut laporan BPBD Buton Selatan, dalam beberapa bulan terakhir memang sering dilaporkan ular memasuki kampung warga.
“Memang sering ada ular muncul di kampung, sudah 10 kali ditemukan ular besar dalam beberapa bulan terakhir,” ujar Laode Risawal.
Selain membahayakan warga, beberapa ekor ternak milik warga juga dilaporkan hilang diduga dimangsa ular.
Faktor Lingkungan dan Musim Hujan Memicu Konflik Manusia dan Satwa Liar
Para pakar lingkungan menilai peristiwa tragis ini juga mencerminkan konflik antara manusia dan satwa liar akibat degradasi habitat alami.
Pembukaan lahan, perubahan tutupan hutan, serta penurunan populasi mangsa alami menyebabkan ular masuk ke area pertanian dan pemukiman.
Musim hujan yang sedang berlangsung turut membuat satwa keluar dari sarangnya untuk mencari daerah kering atau mangsa baru.
“Piton merupakan predator puncak di ekosistem hutan tropis, sehingga ketika mangsa alami seperti tikus, babi hutan, atau ayam hutan berkurang, mereka terpaksa mencari ke pemukiman,” jelas Arya Pratama, ahli reptil dari UI.
Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga tercatat di kawasan Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Thailand, hingga Tiongkok bagian selatan.
Para peneliti mengingatkan bahwa penting bagi masyarakat untuk tetap waspada ketika bekerja di area kebun atau ladang yang berbatasan dengan hutan.
Penggunaan sepatu bot, membawa tongkat panjang, serta tidak bekerja sendirian di tempat terpencil bisa menjadi langkah pencegahan awal.
“Warga juga sebaiknya melaporkan ke BPBD atau petugas setempat jika melihat ular besar berkeliaran, agar bisa dievakuasi dengan aman,” kata Laode Risawal.
Upaya Mitigasi Konflik Manusia dengan Ular Piton di Wilayah Rawan Serangan
Kasus yang menimpa LN kini menjadi perhatian pihak pemerintah daerah dan BPBD untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat di daerah rawan ular.
Menurut Risawal, edukasi warga tentang cara mengenali dan menangani situasi ketika bertemu ular akan diperluas ke desa-desa lain di Buton Selatan.
Petugas juga sedang mempertimbangkan program penangkapan dan relokasi ular besar dari area kebun ke habitat yang lebih jauh.
“Kami imbau warga tetap waspada, apalagi ketika musim hujan ular cenderung lebih sering muncul,” kata Laode Risawal.
Para ahli konservasi juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem sambil melindungi keselamatan manusia.
Meski ular piton bisa berbahaya, mereka tetap memainkan peran penting dalam mengendalikan populasi hewan pengerat di alam liar.
“Jadi solusinya bukan membunuh semua ular, tetapi memastikan mereka tidak memasuki wilayah yang berisiko bagi manusia,” jelas Arya Pratama.
Kasus tragis LN menjadi pengingat bahwa interaksi manusia dan satwa liar di hutan tropis harus dikelola dengan bijak dan penuh kehati-hatian.
Dengan mitigasi yang tepat dan edukasi yang memadai, risiko peristiwa serupa di masa depan bisa ditekan.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarin.com dan Kontenberita.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center








