KABARKALBAR.COM – Bank Indonesia (BI) akan selalu berada di pasar untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah, di tengah eskalasi konflik global yang terjadi saat ini.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menekankan pihaknya akan selalu berada di pasar untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah.
“BI selalu berada di pasar dan kami akan pastikan stabilisasi nilai tukar akan terjaga.”
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Efisiensi Komponen Akomodasi Dorong Penurunan BPIH 2026
Manfaat Press Release Berbayar untuk Publikasi Cepat dan Reputasi Bisnis
Hallo Media Network Luncurkan Hallomakassar.com, Portal Berita Lokal Nasional

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita terus melakukan intervensi baik di spot maupun Non Delivery Forward (NFD),” ujar Perry di Istana Kepresidenan.
Perry menyampaikan BI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah selaku pemangku fiskal, guna menjaga stabilisasi moneter dan fiskal.
“Kami pastikan kami di berada pasar untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi,” ujar Perry.
Baca Juga:
Krisis Air dan Api di Tanah Borneo, Ekosistem Kalimantan Kian Terancam
DPR Desak Pemerintah Tindak Perusahaan Nakal Pelaku Oplosan Beras Premium
Baca artikel lainnya di sini : Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban
Diberitakan sebelumnya Bank Indonesia (BI) menyatakan melakukan sejumlah langkah penting untuk menjaga kestabilan rupiah.
Usai libur Lebaran serta di tengah memanasnya konflik di Timur Tengah dan dinamika perkembangan perekonomian Amerika Serikat (AS).
Baca artikel lainnya di sini : Serangan Iran ke Israel akan Dongkrak Inflasi Indonesia, Ekonom Senior Beber 3 Alasan Utamanya
Baca Juga:
Sektor Keuangan Tetap Jadi Pilihan Utama di Tengah Koreksi Pasar
Petani 63 Tahun di Buton Selatan Jadi Korban Mangsa Ular Piton Besar
CSA Index Juni 2025 Perkuat Harapan Menuju IHSG di Atas 7.500 Tahun Ini
“Selama libur Lebaran, pasar non deliverable forward (NDF) IDR di offshore juga sudah tembus di atas Rp16.000 atau sudah di sekitar Rp16.100.”
“Sehingga rupiah dibuka di sekitar angka tersebut,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Edi Susianto.
Edi Susianto.pun mengungkapkan langkah-langkah yang dilakukan BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
Antara lain dengan menjaga keseimbangan supply-demand valuta asing (valas) di pasar melalui triple intervention khususnya di spot dan domestic non-deliverable forward (DNDF).***
Artikel di atas, sudah dìterbitkan di portal berita nasional ekonomi & bisnis Infofinansial.com
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Harianinvestor.com dan Heisport.com
Pastikan juga download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.








